PROFIL KOTA ARANG PERKUSI SAWAHLUNTO
 |
| KOTA ARANG PERKUSI |
Berawal dari sebuah upaya mengembangkan dialog berkreatifitas tanpa batas dalam bentuk seni musik komposisi, musik kreasi, maupun word music yang mengusung keragaman kebudayaan yang berkembang di kota Sawahlunto, akhirnya timbullah sebuah gagasan membentuk sebuah kelompok musik idealis dengan formasi instrument perkusi. Dipilihnya perkusi sebagai media pokok dalam penggarapan ide – ide musikal karena instrument perkusi lebih cendrung bersifat agresif dan atraktif yang pastinya akan memdapatkan perhatian tersendiri dari para penikmat dan pengamat musik. Adapun nama “KOTA ARANG ” adalah merupakan sebuah kebanggaan tersendiri untuk dapat memperkenalkan Kota Sawahlunto sebagai bekas kota tambang batu bara (biasa disebut “Arang) tertua di Indonesia. Kota Sawahlunto pun kini berupaya menjadikan sebuah kota tujuan wisata yang mempunyai visi menjadikan Kota Sawahlunto sebagai Kota Wisata Tambang Yang Berbudaya tahun 2020. Maka dari itu terbentuklah sebuah kelompok musik yang diberi nama KOTA ARANG PERKUSI.
Dalam perjalanan proses berkarya, karya – karya yang dipertunjukkan merupakan komposisi – komposisi musik yang memiliki nilai entertaint tanpa meninggalkan nilai idealis keilmuan komposisi musik itu sendiri. Alhasil, KOTA ARANG PERKUSI beberapa kali dipercaya untuk mempertunjukkan beberapa karyanya dalam event Kota Sawahlunto. Di antaranya adalah penampilan dalam panggung rakyat pada kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia pada bulan September 2009, lalu KOTA ARANG PERKUSI kembali diminta menampilkan karyanya yang berjudul ‘’Heroik Jaranan’’ dalam pembukaan kongres Musyawarah Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia ke-2 di Kota Pekalongan Jawa Tengah. KOTA ARANG PERKUSI juga ikut memeriahkan penyambutan pembalap sepeda pada Tour de Singkarak tahun 2010 dan tahun 2011 di Kota Sawahlunto. Bahkan pada bulan September 2010, KOTA ARANG PERKUSI mendapatkan juara harapan II dalam lomba music karawitan tinggkat Provinsi Sumatera Barat.
KOTA ARANG PERKUSI yang dipelopori oleh Syukri dan Yogi Andika HL, berkonsentrasi pada kebudayaan yang hidup dan berkembang di Kota Sawahlunto beserta dengan dinamika kebudayaannya. Tujuannya adalah untuk menemukan energi musik yang terkandung di daerah ini sebagai dinamika kebudayaan dengan multitafsir dan ruang yang lebih luas untuk diapresiasi. Tujuan ini didasarkan pada latar belakang kebudayaan Kota Sawahlunto yang multietnis yang berbaur sejak ratusan tahun yang lalu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, para pelopor bekerjasama dengan beberapa pemusik dengan latar-belakang yang berbeda bahkan membina siswa-siwa sekolah untuk ikut proses dalam berkarya.
Dalam perjalanan proses berkarya, karya – karya yang dipertunjukkan merupakan komposisi – komposisi musik yang memiliki nilai entertaint tanpa meninggalkan nilai idealis keilmuan komposisi musik itu sendiri. Alhasil, KOTA ARANG PERKUSI beberapa kali dipercaya untuk mempertunjukkan beberapa karyanya dalam event Kota Sawahlunto. Di antaranya adalah penampilan dalam panggung rakyat pada kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia pada bulan September 2009, lalu KOTA ARANG PERKUSI kembali diminta menampilkan karyanya yang berjudul ‘’Heroik Jaranan’’ dalam pembukaan kongres Musyawarah Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia ke-2 di Kota Pekalongan Jawa Tengah. KOTA ARANG PERKUSI juga ikut memeriahkan penyambutan pembalap sepeda pada Tour de Singkarak tahun 2010 dan tahun 2011 di Kota Sawahlunto. Bahkan pada bulan September 2010, KOTA ARANG PERKUSI mendapatkan juara harapan II dalam lomba music karawitan tinggkat Provinsi Sumatera Barat.
KOTA ARANG PERKUSI yang dipelopori oleh Syukri dan Yogi Andika HL, berkonsentrasi pada kebudayaan yang hidup dan berkembang di Kota Sawahlunto beserta dengan dinamika kebudayaannya. Tujuannya adalah untuk menemukan energi musik yang terkandung di daerah ini sebagai dinamika kebudayaan dengan multitafsir dan ruang yang lebih luas untuk diapresiasi. Tujuan ini didasarkan pada latar belakang kebudayaan Kota Sawahlunto yang multietnis yang berbaur sejak ratusan tahun yang lalu. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, para pelopor bekerjasama dengan beberapa pemusik dengan latar-belakang yang berbeda bahkan membina siswa-siwa sekolah untuk ikut proses dalam berkarya.
Posted By Syukri
Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me
Thank You
0 Responses So Far:
Posting Komentar