Museum Kereta Api dahulunya adalah
Stasiun Kereta Api yang di bangun oleh Colonial Belanda pada tahun 1918. Bangunan
kokoh ini telah menjadi saksi bisu kekejaman Colonial Belanda dalam
mengeksploitasi “Si Mutiara Hitam” dari perut bumi Sawahlunto.
Lokomotif uap adalah alat
transportasi yang di pilih oleh Colonial Belanda untuk mengangkut Batu Bara dari
Sawahlunto ke pelabuhan Teluk Bayur (Emmahaven) sejak tahun 1894.
Pembangunan rel kereta ini tidak
terlepas dari kerja paksa “orang rantai” yang diperlakukan secara tidak
manusiawi oleh Colonial belanda. Berbagai macam informasi serta literature tentang
Lokomotif Uap dan kisah orang rantai dapat di temukan disini.
Nikmati perjalanan menggunakan
kereta wisata menembus bukit memasuki terowongan sepanjang hampr 1 km sambil
bernostalgia dengan kereta api wisata “Mak Itam”
Museum ini merupakan satu satunya
museum kereta api yang terdapat di Sumatra barat dan museum kereta api ke 2 Indonesia setelah museum kereta Api di Ambarawa di .
Museum ini di remiskan pada 17 Desember 2005, sedangkan lokomotfi uap "Mak Itam" dengan sei E 10 60 mulai beroperasi kembali sejak tanggal 21 Februari 2009.
Di Museum juga dapat ditemui berbagai macam koleksi peralatan per-keretaapian yang sudah berumur 100 tahun lebih, lengkap dengan informasinya.
Di Museum juga dapat ditemui berbagai macam koleksi peralatan per-keretaapian yang sudah berumur 100 tahun lebih, lengkap dengan informasinya.
BUKA
Selasa - Minggu
08.00 - 17.00 wib
TIKET
Anak anak Rp.2.000,-/orang
Dewasa Rp.3.000,-/orang
Alamat :
Jalan
Kampung Teleng
Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar,
Kota Sawahlunto, Sumatera Barat
Telepon 0754-61023
Kelurahan Pasar, Kecamatan Lembah Segar,
Kota Sawahlunto, Sumatera Barat
Telepon 0754-61023
Peta :
View Larger Map
0 Responses So Far:
Posting Komentar