|
Salah Satu Bedug di Nagari Minangkabau |
Masih adakah di daerah sekitaran Saudara benda bulat permukaannya dari kulit kambing kering yang di pukul sebagai masuk nya pertanda waktu Shalat. ya... itulah bedug namanya. biasanya terletak di samping atau di depan mesjid dan mushala. kalau di Bulan Ramadhan kehadiran bedug ibaratkan mendapatkan durian runtuh yang tak dapat terkatakan bagaimana nikmatnya setelah seharian berpuasa ketika bedug berbunyi menjelang waktu Shalat Magrib tiba, semua hidangan di atas Meja akan di Santap.
Berikut saya infokan juga Bedug menurut wiki pedia untuk menglengkapi informasi seputar bedug ini
Bedug adalah
alat musik tabuh seperti
gendang. Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai
alat komunikasi
tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di
Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai
waktu
salat
atau sembahyang. Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau
pohon enau sepanjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah
batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang
berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi
sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan
suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak
yang cukup jauh.
Sejarah
Bedug sebenarnya berasal dari
India dan
Cina. Berdasarkan legenda Cheng Ho dari Cina, ketika ketika
Laksamana Cheng Ho datang ke
Semarang,
mereka disambut baik oleh Raja Jawa pada masa itu. Kemudian, ketika
Cheng Ho hendak pergi, dan hendak memberikan hadiah, raja dari Semarang
mengatakan bahwa dirinya hanya ingin mendengarkan suara bedug dari
masjid. Sejak itulah, bedug kemudian menjadi bagian dari masjid, seperti di negara
Cina,
Korea dan
Jepang,
yang memposisikan bedug di kuil-kuil sebagai alat komunikasi ritual
keagamaan. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk
pemberitahuan mengani waktu salat atau sembahyang. Saat Orba berkuasa
bedug pernah dikeluarkan dari surau dan mesjid karena mengandung
unsur-unsur non-Islam. Bedug digantikan oleh pengeras suara. Hal itu
dilakukan oleh kaum Islam modernis, namun warga
NU melakukan perlawanan sehingga sampai sekarang dapat terlihat masih banyak masjid yang mempertahankan bedug.
Fungsi
- Fungsi sosial: bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda
kegiatan masyarakat, mulai dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda
berkumpulnya sebuah komunitas.
- Fungsi estetika: bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan budaya material musikal.
Cara pembuatan sederhana
Pada awalnya,
kambing atau
sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan baku bedug antara lain kulit kambing, sapi,
kerbau, dan
banteng.
Kulit sapi putih memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan
kulit sapi coklat. Sebab, kulit sapi putih lebih tebal daripada kulit
sapi coklat, sehingga bunyi yang dihasilkannya akan berbeda disamping,
keawetannya yang lebih rendah. Kemudian, kulit tersebut direndam ke
dalam air detergen sekitar
5-
10 menit.
Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara
dipanteng (digelar) supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur
diameter kayu yang sudah dicat dan akan dibuat bedug. Seteleh selesai
diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol kayu yang sudah
disiapkan. Proses penyatuan kulit hewan dengan kayu dilakukan dengan
paku dan beberapa tali-temali.
Permainan (seni ngadulag)
Seni ngadulag berasal dari daerah
Jawa Barat.
Pada dasarnya, bedug memiliki fungsi yang sama seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya. Namun, tabuhan bedug di tiap-tiap daerah memiliki
perbedaan dengan daerah lainnya, sehingga menjadikannya khas. Sehingga
lahirlah sebuah istilah “Ngadulag” yang menunjuk pada sebuah
keterampilan menabuh bedug. Kini keterampilan menabuh bedug telah
menjadi bentuk seni yang mandiri yaitu seni Ngadulag (permainan bedug).
Di daerah Bojonglopang,
Sukabumi,
seni ngadulag telah menjadi sebuah kompetisi untuk mendapatkan penabuh
bedug terbaik. Kompetisi terbagi menjadi 2 kategori, yaitu keindahan dan
ketahanan. Keindahan mengutamakan irama dan ritme tabuhan bedug,
sedangkan ketahanan mengutamakan daya tahan menabuh atau seberapa lama
kekuatan menabuh bedug. Kompetisi ini diikuti oleh laki-laki dan
perempuan. Dari permainan inilah seni menabuh bedug mengalami
perkembangan. Dahulu, peralatan seni menabuh bedug hanya terdiri dari
bedug, kohkol, dan terompet. Tapi kini peralatannya pun mengalami
perkembangan. Selain yang telah disebutkan di atas, menabuh bedug kini
juga dilengkapi dengan alat-alat musik seperti
gitar,
keyboard, dan
simbal.
Terbesar di Dunia
Bedug terbesar di dunia berada di dalam Masjid Darul Muttaqien,
Purworejo.
Bedug ini merupakan karya besar umat Islam yang pembuatannya
diperintahkan oleh Adipati Tjokronagoro I, Bupati Purworejo pertama.
dibuat pada tahun
1762 Jawa atau
1834 M.
Dan diberi nama Kyai Begelan. Ukuran atau spesifikasi bedug ini
adalah : Panjang 292 cm, keliling bagian depan 601 cm, keliling bagian
belakang 564 cm, diameter bagian depan 194 cm, diameter bagian belakang
180 cm. Bagian yang ditabuh dari bedug ini dibuat dari kulit banteng.
Bedug raksasa ini dirancang sebagai “sarana komunikasi” untuk mengundang
jamaah hingga terdengar sejauh-jauhnya lewat tabuhan bedug sebagai tanda waktu salat menjelang adzan dikumandangkan.
Posted By Syukri
Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me
Thank You
0 Responses So Far:
Posting Komentar