Kota Wisata Tambang Sawahlunto menjadi pilihan trip bulan April ini oleh sekelompok pemuda/i pencandu "Raun-raun" yang menamakan dirinya dengan sebutan Backpacker Padang Community. Kelompok ini aktif melakukan perjalanan Wisata ala Backpackeran setiap bulannya ketempat spot spot menarik di wilayah sumatra Barat. Aktivitas kelompok ini bisa kita ikuti melalui jejaring sosial Facebook dengan nama : Padang Backpacker Community, mereka selalu aktif menceritakan pengalaman setiap trip yang dilakukan dan juga berbagi informasi yang dibutuhkan anggota group seputar pariwisata sumatra Barat, yang mana Admin Palanta Budaya juga bergabung di Jejaring sosial ini.
Bermula dari share foto foto berbagai objek Kota Sawahlunto di Group Fb, timbulah ide dari beberapa teman Padang Backpacker community mengajak para anggota untuk melaksanakan trip ke Sawahlunto, pada saat itu Lestari aktif chat dengan kami mencari info seputar sawahlunto seperti objek wisata entrancfee dan kuliner, sehingga ditetapkan lah jadwal trip ke Sawahluntio pada hari Sabtu tanggal 13 Mei 2013.
Pagi jam 09.00 Wib,Handphone Saya berbunyi, ternyata dari Tari yang pada saat itu menjadi ketua rombongan Trip menginformasikan rombongan telah berangkat dari padang menuju Sawahlunto berjumlah 14 orang menaiki 2 buah mobil. Saya pun bersiap siap untuk menunggu rombongan dan menyiapkan berbagai perlengkapan Trip yang pastinya sebuah Camera DSLR untuk mendokumentasikan setiap moment nantinya yang akan kami lalui. Rombongan saya tunggu di Museum Kereta Api Sawahlunto sambil numpang charge batre Kamera, karna perjalanan pertama akan di mulai dari Mesjid Agung Sawahlunto dan Lokasinya berdekatan dengan Museum Kereta Api.
Baru Sampai Sawahlunto langsung ambil "muka" didepang GPK Sawahlunto |
Sekitar pukul 11.45 Wib, kawan kawan rombongan dari Padang kembali menghubungi Saya bahwa mereka telah berada di depan Hotel Omblin, tidak langsung menuju mesjid Raya seperti rencana awal. Saya pun menuju lokasi tersebut menemui kawan2 yang mana belum pernah berjumpa sebelumnya melainkan di Dumay (Dunia Maya) Facebook. Beberapa teman sudah mulai narsis narsisan dengan kamera masing masing berfoto dengan latar belakang Gedung Pusat Kebudayaan. Saya dan tari mulai diskusi mengenai itenerary yang telah disusun sebelumnya, disesuaikan dengan waktu untuk berkeliling Kota Tua Sawahlunto dan rencananya akan dilanjutkan ke Taman Satwa Kandi.
ayo... siapa mau mimpin doa, tapi foto dulu ah..... |
Pilihan pertama dan sesuai kesepakatan Rombongan adalah makan siang terlebih dahulu di depan Museum Kereta api, Ala "Makan Bajamba", Saya dan Tari pergi membeli nasi Bungkus ke Rumah Makan Ferdy di Kawasan Pasar Remaja, sementara kawan kawan melanjutkan foto foto dan bercrengkrama di depat bundaran kolam Gedung Pusat Kebudayaan, yang mana sebelumnya rombongan juga telah di tunggu oleh Andes Shamuray dan Ronal.
"Makan Bajamba" pun di mulai, ibu ketua panggilan kawan kawan saat itu mulai membagikan nasi dan mempersiapkan tempat yang cocok untuk duduk bersama menikmati makan siang di Depan Museum Kereta Api. Hm.... pada awalnya beberapa teman malu untuk memulai makan bajamba tersebut, tapi akhirnya satu persatu pun bergabung ketempat bungkususan nasi yang telah disusun memanjang. beberapa kilatan flash kamera muncul pada saat makan tersebut untuk mengabadikan moment ini.
Objek terdekat mulai kami kunjunggi yaitu Museum Kereta api Kota Sawahlunto yang berada di Stasiun Kereta Api yang masih aktif sampai sekarang sebagai stasiun Kereta Wisata yang beroperasi setiap hari Minggu dan Libur hari hari besar/nasional berlokasi didaerah Kampung Teleng Kota Sawahlunto. Harga Tiket Museum Kereta Api Rp.3000,-/orang. disini dapat jumpai koleksi berbagai koleksi peralatan Kereta Api sejak zaman colonial mengeksploitasi emas Hitam di kota Sawahlunto. Di museum ini juga disediakan ruangan Audio Visual, untuk menonton profil dan sejarah Museum Kereta Api berkapasitas 16 orang. Bagi yang akan bekunjung lagi, jangan lupa beli souvenir untuk oleh oleh ya....... di dekat recepcionist.
Dibelakang Stasiun Kereta Api terdapat kandang "Mak Itam", Mak Itam adalah sebutan untuk Lokomotive
Gerbong Kereta Mak Itam |
Di Depan Rumah Pek sinkek |
Di Depan Gerbang Loebang Mbah Soero |
Galeri Infobox |
Untuk melengkapi cerita kejayaan Sawahlunto masa lampau, kami mengunjungi Muesum Goedang Ransum yang berjarak sekitar 200 m dari Loebang Tambang Mbah Soero. berbagai koleksi perlengkapan memasak dalam jumlah besar yang masih tertata dengan baik, di belakangl museum goedang ransum juga terdapat Power storm atau tungku raksaa untuk penyuplai panas dari batu bara untuk memasak makanan bagi para pekerja tambang batu bara dahulunya.
Museum goedang Ransum |
FOTO LAINNYA DISINI
4 Responses So Far:
photonya kereeen2 ..
mungkin karena didukung oleh sang photografer dan model - modelnya yang kece :)
Pengalaman yang indah, thanks bg syukri atas waktunya yang telah menemani kami jalan2 :)
ya terima kasih juga buat abe dan teman teman yang telah datang berkunjung ke Sawahlunto. semoga Sawahlunto mencapai target daerah Tujuan Wisata Utama di Sumatra Barat
Salam Ransel
sepertinya harus meluangkan waktu lg buat ksna bg,,,,tapi kapan ya :)
ya ya..... harus punya waktu lebih untk me explore pariwisata sawahlunto yang exotis
Posting Komentar