|
Monumen Great Wall di Gerbang masuk objek |
Jarak Kota
Sawahlunto -
Bukittinggi tidak begitu jauh menurut Saya karna hanya sekitar 90 Km 2 jam perjalanan mengendarai Sepeda Motor. Dengan jarak tempuh yang tidak begitu lama bukan berarti Saya bisa Pulang kampung melihat orang tua di
Bukittinggi setiap minggunya, karena setiap minggu juga ada kegiatan atau event di
Sawahlunto yang harus dilaksanakan guna mendukung Pariwisata
Sawahlunto (hhehehe kok jadi ngomongin kerja ya)
|
Lapak Pedang di sepanjang jalan objek |
Singkat Kata Singkat cerita, Saya selalu menyempatkan waktu ke
Bukittinggi 1 kali dalam sebulan selain silaturahmi dengan orang tua sekaligus Refreshing dengan keluarga kecil ku. Pada kesempatan pulang kampung bulan April 2013, Saya menyempatkan mengajak Anak dan Istri jogging pagi ke salah satu objek wisata baru dan booming di Kota
Bukittinggi yaitu
Great Wall Of Koto Gadang. Objek wisata ini mirip seperti Tembok Besar di China, yang menghubungkan antara daerah Ngarai Sianok dengan Nagari Koto Gadang.
|
Monyet Ramah di Seputar Objek |
|
Menurun santai menuju great wall |
Untuk mencapai lokasi, kami turun dari daerah "Simpang Ateh Ngarai" sebuah simpang empat yang tidak begitu jauh dari objek wisata Panorama
Bukittinggi, jalan ke arah ngarai sianok sekitar 1500m. Dekat tikungan tajam dibawah areal Pintu Objek Wisata Lobang Jepang bagian bawah, disitulah gerbang masuk objek ditandai dengan monumen semen dengan cat merah yang bertulisan "
Great Wall Of Koto Gadang". Disekitar areal pintu masuk telah disediakan areal parkir oleh pemuda sekitar, walaupun dekat tikungan tapi lumayan aman dengan tarif parkir yang bervariasi Rp.2.000,- hingga Rp.3.000,- untuk kendaraan Roda Dua.
|
Janjang Koto Gadang |
|
Zahra Minta Pose Dulu Sebelum Turun |
Langkah pertama menginjakan kaki di Paving block
Great Wall, udara sejuk hawa ngarai sianok langsung menyambut dan juga sapaan ramah para pedagang menawarkan Air Mineral dagangan mereka. Walaupun masih terbilang objek baru,
Great Wall dapat memukau pengunjung untuk datang kembali kesini. Disepanjang jalan menuju jembatan mulai nampak aktivitas pembersihan lahan oleh masyarakat dan sebagian sudah mendirikan tiang tiang dari Bambu yang nantinya digunakan sebagai lapak dagangan mulai dari makanan ringan dan minuman bahkan ada juga yang telah menjual Aksesoris perhiasan anak anak dan remaja. Hal tersebut adalah dampak positif di buka nya objek wisata baru sehingga terbuka juga peluang masyarakat untuk memanfaatkan hal tersebut.
|
Kelompok Latihan Bela diri di Lembah Ngarai Sianok |
Pagi itu kami tidak bisa menyelesaikan perjalanan hingga ke Koto Gadang, hanya melewati jembatan gantung sarana penyebrangan dari ngarai sianok ke Koto Gadang yang juga telah ada sejak dulunya sebelum
Great Wall di Bangun. perjalanan dilanjukan kembali balik kanan karna Zahra anak tunggal ku ngak sanggup lagi jalan untuk menaiki tangga menuju Koto Gadang yang cukup menanjak.
(Syukri)
|
Hanya di perbolehkan untuk 10 orang melewati jembatan gantung ini |
Posted By Syukri
Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me
Thank You
3 Responses So Far:
informasi yang bagus buat sumbar.
terimakasih atas kunjungannya
great wall of kotogadang, very excited :D
Posting Komentar