Sepeda Kita “Aia Tajun Mudiak Lurah, Desa Oso Silungkang Kota
Sawahlunto di jajal Antrachie Becycle Comunitie Sawahlunto.
Pose Pose dulu sebelum berangkat Lokasi : Depan Gedung Pusat Kebudayaan Kota Sawahlunto |
Sudah dua minggu lamanya tak
gowes bersama, pagi ini (Minggu 18/01/15) kami bikin janji via Jejaring
Facebook group Antranchite dan via SMS rutin yang selalu di layangkan Pak
Junaidi Edison H-1 Gowes dengan tujuan yang belum pernah ditempuh anggota ABC
sebelumnya, heheh tapi saya sebagai “Tukang Oyak” atau Provokator Rute Gowes
Kali ini adalah kali yang ke tiga berkunjung ke lokasi ini.
Emang lokasinya dimana sih coy???????,
hehehh sabar ndan, tuh baca aja judulnya, nah
di situ tuh tujuannya. Kalau langsung ke lokasi kan gak jadi seru cerita gowes
hari ini.
Pukul 06.00 wib jam yang
ditetapkan untuk berkumpul di Check Point tepatnya depan Gedung Pusat
Kebudayaan Kota Sawahlunto, tanda tanda cuaca cerah mulai tampak kebetulan
semalam juga cuaca tak hujan. Di sela-sela masyarakat yang sekerdar jogging,
berlari dan berjalan menuju arah kelapangan Segitiga Kota Sawahlunto yang mana
dipakai sebagai lokasi pusat Senam Pagi setiap minggu pagi, tampak mulai muncul
satu persatu para pendayung Sepeda (Emangnya mau Balapan, hehe) mulai mendekati
lokasi berkumpul.
si Alief, goweser cilik |
Setelah menunggu hampir setengah
jam tepatnya pukul 07.30 Wib, telah berkumpul 14 orang goweser pentolan ABC,
yang mana salah satu diantaranya goweser cilik kami si Alief ikut
berpartisipasi pada gowes hari ini, sebenarnya masih ada beberapa stock
pesepeda cilik kami yang aktif di Club ABC ini, mungkin ada keperluan
berhubungan dengan sekolah hingga mereka taku bisa ikut bergabung kali ini.
Total seluruh angota ABC yang terdaftar di sekretariat melebih 50 orang, tapi
untuk kegiatan rutin jarang yang bisa hadir seluruhnya (jikalau ada yang masih
mau gabung dengan ABC, Kami siap menanti.
Setelah melakukan sedikit narsis
narsisan, kami sepakati untuk start mengayuh sepedanya. Dengan tempo yang tidak
kencang, setiap kayuhan kami nikmati dengan indah karena acara ini bukan mencari
hadiah siapa yang terkencang melainkan Fun Fun aja. Setelah melewati daerah terminal terdengar
bunyi detak detak yang bertingkah seakan akan ada irama yang musik yang
dimainkan oleh para goweser. Tidak tidak mereka bukan sedang memainkan musik,
tetapi sedang opor gigi ke gigi yang lebih tinggi agar kayuhan terasa ringan, karena
beberapa saat lagi akan berjuang melawan tanjakan yang juga tidak terlalu berat
di mulai dari sebuah tikungan yang akrab dipanggil “Kelok S” karena sepintas
tikungan tersebut memang seperti lekukan huruf “S” yang berada dekat rumah
kediaman Kota Sawahlunto.
Dihujung pendakian lebih tepatnya
daerah Simpang Kubang, kawan kawan goweser ABC sudah tidak sama lagi jarak yang
satu dengan kawan lain, jelas akan berbeda karena tempo kayuhan dan tenaga
serta ketahan fisik masing masing pasti berbeda, ada yang berhenti sejenak
sambil meneguk air mineral yang telah disiapkan dar rumah masing masing. Ada
Pemandangan menarik yang memikat para pemakai area jalan raya melewati kawasan
sekitar Simpang Kubang ini, baik pengendara dari Sawahlunto menuju Muaro
Kalaban maupun sebaliknya, selain memikat mata aromanya pun memanggil untuk
ditengok. Ya... seperti pasar dadakan yang ada pada musim musim tertentu daerah
ini ramai di kunjungi, kebetulan saat in sedang musim durian yang hampir merata
di seluruh Daerah Sawahlunto. Pandangan kamipun terpengaruh akan tetapi kaki
tetap konsisten mengayuh ketempat tujuan, mungkin karna masih pagi sekali
barangkali.
Narsis dulu di Muaro Kalaban - Silungkang |
Sekitar 5 Km bergowes ria,
sampailah disebuah simpang daerah Muaro Kalaban dimana jalan utama ini adalah
jalan Lintas Sumatra yang dilintasi hampir semua kendaraan AKDP. Jikalau
mengarah kekiri jalur tersebut menuju ke Daerah Sijunjung, kami melanjutkan ke
arah kanan untuk menuju daerah Silungkang. Di seberang jalan Simpang Muaro
kalaban, anggota ABC yang telah dipilih sebelumnya untuk menjadi Marshal dan
tim Sapu Bersih kembali mengecek kecukupan anggota yang berjumlah 14 orang
tadi, setelah cukup “gasssss” aba aba dari salah seorang anggota.
Kami bergerak bersama dengan
santai kira kira kepcepatan 10 Km/jam dengan jarak masing masin sepeda sekitar
2 meter sehingga terbentuk lah barisan panjang kira2 20 s/d 30 meter, ini
adalah siasat kami untuk mempromosikan Club serta secara tak langsung
mengkampanyekan sehat bersepeda sekaligus mengajak gowes bareng bagi para
pesepeda lainnya yang ditemui dijalanan. Bagi anak anak yang menyaksikan kami
disepanjang jalan merasa gembira, nampak mereka melambaikan tangan kepada
setiap anggota yang ABC yang lewat dan bersorak, mungkin mereka fikir ini
adalah Event Tour de Singkarak yang selalu melewati jalur ini setitap tahunnya.
Depan Mesjid Silungkang |
Kesempatan istirahat sejenakpun
kami manfaatkan sesampainya di salah satu Mesjid menjelangAle Ale Apam“ bentuknya mirip Pan Cake
yang berwarna warni terbuat dari kandi, hm.... bagi rekan2 yang lewat daerah
ini jangan lupa coba ya...
masuk Pasar
Silungkang, pastinya narsis narsisan lagi dengan Ponsel berkamera masing untuk
diupload ke berbagai jejaring Sosial Media untuk mempromosikan Eksistensi Club
ABC ini. Mesjid ini sering disinggahi oleh para pengendara baik roda dua maupun
roda empat keatas, karena posisinya yang strategis serta mempunyai halaman
parkir yang cukukp luas. Makanan yang terkenal disekita ini adalah “
Breafing kecil kami lakukan
disini untuk membuat tambahan Rute perjalanan dikarenakan waktu baru menunjukan
pukul 08.00 Wib sedangkan jarak tempuh hanya kira2 sekitar 5Km lagi dan dirasa
sangat kepagian sampai di lokasi. Ketua tim mengarahkan untuk lanjut dulu ke
daerah Kebun Jeruk, ini adalah daerah perbatasan antara Kota Sawahlunto dengan
Kabupaten Solok. Selain gerbang perbatasan sebagai tanda, disamping kiri jalan
di tepi tebing terdapat tulisan “SAWAHLUNTO” berwarna kuning terbuat dari seng
plat dengan tinggi masing masing Letter/huruf diperkirakan 2M sedang lebar
sekita 1 Meter. Moment ini kembali kami manfaatkan untuk mendokumentasikan gowes
kali ini dengan latar belakang tulisan Sawahlunto tersebut, ini untuk membantu
promosi daerah Coy.......
Setelah puas berfose serta
langsung mengupdate ke jejaring sosial, setelah perjalanan dilanjutkan menuju
Lokasi Air Terjun Mudiak Lurah, kami kembali memutar arah perjalan kembali ke
arah Silungkang meninggalkan Batas Kota. Sampai di simpang Silungkang Oso belok
kanan arah ke Puskemas, sepertinya warga Silungkang sudah siap jikalau
daerahnya dijadikan sebagai Daerah Tujuan Wisata, hal ini terlihat dari cara
mereka bertegur sapa kepada kami senyum ramah terpancar seakan akan mengatakan
selamat datang di Kampung Kami. Di teras depan rumah warga kami lewati rata
rata mereka mempunyai sebuah “Palantai” mesin tenun tradisional pembuat
Songket. Tak salah lagi Silungkang memang sudah terkenal Produksi Songketnya
sejak Zaman Kolonial Belanda, hingga kini penghasilan songket sudah bisa
menjadi mata pencaharian pokok bagi penduduk Silungkang.
Oi.... promo promo potensi wisata
aja..... gowesnya mana.....
Oh iya yah........ lanjut.
Jarak tempuh dari Simpang
Silungkang Oso ke Air Terjun Mudiak Lurah diperkirakan sekitar 1 Km, dengan
waktu gowes sekitar 15 menit, karena menjelang air terjun terdapat
pendakian/tanjakan jalan yang lumayan licin dan berlumut, dapat di simpulkan
jalan ini masih jarang dilalui warga apalagi para wisatawan. Untuk kelompok
olah raga lutut atau dunia persepedaan bisa dipastikan baru Club ABC yang
sampai ke Daerah ini.
Dipenghujung jalan Bandes yang
telah di beton, salah seorang tim mencoba turun kebawah yang mana telah
terdengan suara khas air terjun menimpa batu seakan akan memanggil manggil
untuk lebih cepat mendekat dan merasakan nikmatnya mandi disana. Lambaian
tangan tersebut menandakan silahkan turun bergantian, karna kita telah sampai
di ujuan. Para penggowes ria pun tampak semangat memegang sepeda masing masing
untuk di tuntun ke arah lokasi air terjun yang pastinya tidak bisa di gowes dan
lumayan licin. Sempat juga dua orang tim kami terpeleset saat memapah sepeda
mereka.
Nah disini enaknya..... ceritanya
dilanjutkan dengan foto foto saja ya.... ada makan bajamba, ada mandi berenang,
ada.. ada... saja.... selamat menikmati (Syukri, S.Sn)
jalan tanjakan yang licin, harus di tuntun coy.... |
menuju air terjun, penurunan yang belum ada jalan setapak, sepedanya di gendong |
Pose di Depan Kantor Desa Siungkang Oso Kecamantan Silungkang Kota Sawahlunto Sumatra Barat Indonesia |
Nasrsisnya si Malin Kayo |
Makan Bajamba Jo Karupuak Jariang |
Promo Sekre Dulu ah..... |
1 Responses So Far:
Bagus sekali artikelnya
Posting Komentar