Kamis, 10 April 2025

Ciek Naiak, Ciek Turun

 Ciek Naiak Ciek Turun

Tradisi Perkawinan di Minangkabau

 

Syukri Moonchak

 

Minangkabau adalah sebuah kelompok etnik di Nusantara yang mana wilayah sebaran kebudayaannya meliputi Sumatra Bagian tengah seperti Sumatra barat (kecuali mentawai) separuh daratan Riau, bahagian utara Bengkulu, bahagian Barat Jambi mempunyai banyak keunikan dalam ragam tradisi budaya diantaranya adalah Prosesi Pernikahan atau perkawinan.


Resepsi Pernikahan Anak dari Pak Yon Efni dan Buk Elvita Roza
di Gedung OMTC Sawahlunto


 

Baralek, istilah umum yang dipakai Masyarakat Minangkabau untuk serangkai Praktek budaya dalam penyelenggaraan Prosesi Pernikahan yang terdiri dari beberapa rangkaian Prosesi sesuai dengan adat dan budaya Minangkabau seperti Maminang (Meminang) Manantuan Hari (Menentukan Jadwal hari Pernikahan), Manjapuik Marapulai (menjemput mempelai laki-laki) dan Baralek (Resepsi Pernikahan), jika di urai lagi masih banyak turunan ragam budaya yang bisa digali lagi filosofi-filosofi terkait rangkain tradisi budaya tersebut.

 

Prosesi Resepsi Pernikahan atau Baralek tersebut hal yang sangat umum dilaksanakan sebahagian besar masyarakat Minangkabau yang pada intinya memberitahukan kepada karib kerabat dan handai taulan bahwa telah dilangsungkannya jalinan ikatan dua keluarga besar melalui pernikahan sepasang suami dan istri. Pada umumnya kegiatan Baralek ini dilaksanakan oleh keluarga mempelai perempuan saja dan tidak tertutup kemungkinan juga dilaksanakan oleh mempelai laki-laki sesuai kesepakatan dan kemampuan pihak yang akan melaksanakannya.

 

Dari kegiatan-kegiatan praktek budaya melalui baralek tersebut, adalah salah satu Praktek unik yang perlu kita ketahui juga dan lazim dilaksanakan di Wilayah Kebudayaan Minangkabau pada umumnya yaitu berlangsungnya sekaligus 2 (dua) pasang  pengantin dari 2 (dua) saudara kandung,  laki-laki dan perempuan melaksanakan prosesi Baralek di hari yang sama.

 

“Ciek Naiak, Ciek Turun” inilah istilah yang dipakai masyarakat Minangkabau untuk prosesi Baralek 2 (dua) pasang pengantin sekaligus. Ini adalah kekayaan budaya yang ditinjau dari Pisau bedah “Pemajuan Kebudayaan” ini termasuk kedalam Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dengan nomenklatur “Adat Istiadat” yang perlu dilakukan upaya pelestariannya melalui strategi pemajuan kebudayaan yaitu, Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan.

 

Prosesi yang sarat akan makna ini tentu tidak bisa kita jumpai pada setiap prosesi pernikahan karna ini hanya dilakukan oleh keluarga-keluarga yang mempunyai kesepakatan tersendiri untuk melaksanakan Baralek ciek naiak, ciek turun tanpa meninggalkan adat tradisi dan tatanan dalam prosesi pernikahan di Minangkabau.

 

Jika dilihat dari praktik baiknya prosesi ini adalah, lebih banyaknya keterikatan silaturahmi beberapa keluarga besar dalam prosesi ini yang terdiri dari 3 (tiga) keluarga besar terlibat untuk menyukseskan kegiatan tentunya juga terjadi kontak batin yang melebur dalam jiwa kegotong royongan untuk mempersiapkan dan melaksanakan acara Baralek ini.

 

Disisi lainnya juga bisa dilihat efisiensi dalam hal budgeting pelaksanaan baralek ini, dimana memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pelaksanaan resepsi ini, tapi hal ini tentu sangat relatif sesuai dengan kemampuan masing masing pihak keluarga. Sesuai juga dengan pituah Minang yaitu “Sakali Mambukak Puro, Duo jo Tigo Hutang Tabayia”



Resepsi Pernikahan Anak dari Pak Yon Efni dan Buk Elvita Roza
di Gedung OMTC Sawahlunto



“Puro” disini dimaksudkan adalah tempat penyimpanan uang yang artinya bisa saja puro ini adalah sebuah brangkas atau simpanan uang yang memang telah disiapkan untuk sebelumnya untuk kegiatan baralek. Jadi sekali membuka simpanan atau tabungan langsung bisa untuk menggelar prosesi Baralek untuk 2 (dua) pasang pengantin.

Demikianlah catatan pengetahuan budaya kita kali ini, semoga bisa menambah pengetahuan kita terkait pemajuan kebudayaan yang ada di sekitar kita, baik kebudayaan minangkabau maupun kebudayaan yang hidup dan berkembang di kawasan kebudayaan minangkabau.

 

 



Syukri, S.SnPosted By Syukri

Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me

Thank You


0 Responses So Far:

Posting Komentar

Radio Cimbuak.net