kami sajikan beberapa potensi kekayaan seni budaya unik kota sawahlunto, dan akan coba kami update selalu data nya
1. Lukah Gilo (desa Taratak Bancah)
Lukah Gilo adalah
kesenian rakyat yang sarat dengan kekutan supranatural yang hingga sekarang
masih berkembang dalam masyarakat Nagari Taratak Bancah Kota Sawahlunto Provinsi
Sumatra Barat. Tari ini menggunakan Lukah (sejenis bubu) sebagai properti
utama, yang dapat bergerak sendiri dan tidak dikendalikan oleh orang yang
memegangnya. Pertunjukan ini sangat digemari masyarakat, hingga diberi tempat
untuk tumbuh dan berkembang.
2. Marunguih (desa Silungkang)
Marunguih biasa disebut
juga dengan ratok Silungkang oleh masyarakat setempat, Ratok berarti Ratap -
maratok artinya meratap - meratapi. Karena pada mulanya kesenian ini memang
diperuntukan sebagai sarana untuk meratapi atas meninggalnya seseorang. Caranya
dengan menyebut-nyebut sambil mendendangkan bersama-sama oleh para karib
kerabat, bako dan tetangga, semua perangai/tingkah laku si mayit semasa
hidupnya hingga wafat.
3. Talempong Batuang (Desa Silungkang)
Sebuah instrument music
trasional yang terbuat dari bambu, cara mamainkan nya dengan di pukul, suara
atau bunyi di hasilkan dari kulit bambu yang di kupas dan di beri kedudukan
atau kuda-kuda. Pada saat sekarang sudah sulit menemukan kesenian ini, tapi
masih ada seoerang yang masih eksis mempertahan kesenia ini, yaitu Bapak Umar
Malin Parmato yang berdomisili di Silungkang.
4. Ritual Bakaru/tolak bala
Nama Ritual : Karu
Properti : Kemenyan, Sitawa, Cikumpai, Cikarau, Sidingin
Tempat Pelaksanaan : Situs Balai Batu Sandaran (Pusat Desa Balai
Batu Sandaran)
Waktu Pelaksanaan :
Pertama :
Jelang/awal memasuki bulan Puasa Ramadhan
Kedua
: Setelah bulan Puasa Ramadhan
Pelaksana : Dipimpin Tetua (Dukun) Nagari/Kampung Ninik
Mamak,
Tokoh/Pemuka Masyarakat
Peserta :
Seluruh Lapisan Masyarakat
Acara :
Ritual Tolak Bala, Baureh, Makan Bersama
Bakaru adalah sebuah
prosesi ritual dalam menolak bala yang terdapat di daerah Balai Batu Sandaran.
Kegitan ini dilakukan dua kali setahun.
Adakala dimana karu dilakukan diluar jadwal tersebut, apabila ada saat
saat darurat, seperti halnya kalau terjadi wabah penyakit yang meluas dalam
masyarakat atau bahkan ketika pertanian terserang hama penyakit tanaman yang
mengancam dan mengakibatkan gagal panen. Keadaan seperti ini diyakini sebagai
bala yang sedang menyerang sendi kehidupan masyarakat. Maka untuk itu perlu
diadakan sebuah upaya untuk melawan dan menetralisir, sehingga keadaan kembali
normal.
5. Seni ukir Batu bara
Sovenir unik khas kota
arang salah satunya yaitu ukiran batu bara yang diproduksi dari sisa-sisa batu
bara, dengan sentuhan pengukir pengukir berkompeten dari Sawahlunto sehinga
menghasilkan souvenir-sovenir cantik dari batu bara seperti, miniatur kerepa
api lokomotif uap sebagai ikon baru pariwisata sawahlunto, asbak rokok, tempat
brosur, gantungan kunci dan aneka souvenir lainnya.
6. Baburu Tupai
Salah satu kebiasaan
masyarakat yang telah membudaya di desa talago gunung kota Sawahlunto dalam
rangka membasmi musuh tanaman masyarakat, yaitu tupai. Kegiatan ini
dilaksanakan 4x setahun di Kota Sawahlunto pada masing masing Kecamatan.
7. Sanggar Seni Parmato Hitam
Sebuah kelompok wadah
tempat mengolah kesenian, seperti tari tradisonal nusantara music karawitan dan
berbagai kesenian tradisional lainnya. Sanggar Parmato Hitam telah eksis
melakukan regenerasi kesenian tradisional nusantara kepada generasi muda mulai
dari umur 5 tahun sampai remaja. Disini di ajarkan music Talempong, Saluang,
bansi dan gandang juga beberapa tari nusantara seperti tari pasambahan, tari
tanun, tari es lilin, tari jawa tari melayu dan lainnya.
2 Responses So Far:
Bagus artikelnya gan ....
mampir ya gan sudahtaukahkamu.blogspot.com
terima kasih sudah mampirkan, semoga bermanfaat
Posting Komentar