This is an example of a HTML caption with a link.

Kamis, 24 April 2025

FORM KORWIL SAWAHLUNTO GANTI PUCUK KEPEMIMPINAN

Wadah berkumpul pecinta Otomotif di Sumatra Barat sudah eksis lebih 6 (enam) tahun di Wilayah Sumatra Barat dengan Nama Asosiasi Forum Otto Ranah Minang (FORM). Tidak hanya di Wilayah Sumatra Barat, FORM juga mempunyai Koordinator Wilayah (Korwil) di Luar Provinsi yang disebut dengan Korwil Rantau, berbeda dengan dalam Provinsi yang sebutannya identik melekat dengan nama Kota atau Kabupaten pada Wilayah tersebut dan dipimpin oleh seorang Ketua Korwil. Kota Sawahlunto adalah salah satu tempat tumbuh dan berkembang serta mempunyai eksistensi dalam pergerakan FORM ini, dimana pada tahun 2024 yang lalu ditunjuk dan dipercayai oleh FORM Pusat untuk melaksanakan perhelatan Anniversary FORM ke 6 yang berlangsung di Kawasan Wisata Meer Von Kandi. 



Korwil Sawahlunto sendiri, awal mulai di deklarasikan pada tahun 2021 dan di Koordinatori oleh Om Sigit Kurniawan menjalani program Bergama pengurus dan member hingga tahun 2024. Setelah habis masa jabatan, dibentuk tim Formatur untuk pemilihan Ketua Korwil Sawahlunto periode 2025 s.d 2027 setelah melalui metode pemilihan terpilihkan om Waone berdasarkan Surat Keputusan FORM Pusat dengan No.005/FORM/XII/2025 tang gal 21 April 2025. 


FORM Korwil Sawahlunto menggelar serah terima jabatan antara Pengurus lama dengan pengurus baru pada tang gal 23 April 2025 berlokasi di Puncak Cemara dimana dahulunya di lokasi in juga berlangsung Deklarasi kesepakatan Bergama komunitas automotif Sawahlunto untuk bergabung dengan FORM Ranah Minang. Dalam Sambutannya, Om Wa One Ketua Korwil Sawahlunto menyampaikan beberapa program kedepan, diantaranya tetap besinergi dan mendukung program FORM Pusat diantaranya melakukan kegiatan Kopdar Rutin, baik ditinggkat Korwil maupun ditingkat Pusat, selanjutnya kegiatan sosial seperti menyantuni anak yatim, gotong royong, besinergi dengan BUMN dan BUMD dalam pelaksanaan sunat masal dan lainnya. 

Om Sigit yang saat ini dipercaya sebagai penasehat, menyampaikan dengan struktur kepengurusan yang baru diharapkan lebih eksis dan kompak lagi sehingga keberadaan komunitas in benar benar menampakan sebuah wadah berkumpul dan berkreativitas para pecinta automotif di Kata Sawahlunto.
Tak mau kalah dalam bentuk dukungan, Om Syukri yang kembali dipercaya sebagai Sekretaris pada FORM Korwil Sawahlunto menambahkan, FORM akan besinergi dengan Pemerintah terutama di bidang Kepariwisataan dalam rangka mendukung Sawahlunto sebagai Kota Event, melalui waddah komunitas in kita akan mencoba menarik kegiatan-kegiatan Komunitas Automotif dibawah koordinator FORM untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan mereka di Sawahlunto seperti Kopdar Rutin, Anniversary dan juga Campervan di Destinasi Sawahlunto. 


Semoga dengan telah dilaksanakannya serah terima pergantian pucuk pimpinan FORM Korwil Sawahlunto in, tak kan kalah meriah pelaksanaan program kedepan sebagaimana telah dilaksanakan sebelumnya.



Kamis, 10 April 2025

Ciek Naiak, Ciek Turun

 Ciek Naiak Ciek Turun

Tradisi Perkawinan di Minangkabau

 

Syukri Moonchak

 

Minangkabau adalah sebuah kelompok etnik di Nusantara yang mana wilayah sebaran kebudayaannya meliputi Sumatra Bagian tengah seperti Sumatra barat (kecuali mentawai) separuh daratan Riau, bahagian utara Bengkulu, bahagian Barat Jambi mempunyai banyak keunikan dalam ragam tradisi budaya diantaranya adalah Prosesi Pernikahan atau perkawinan.


Resepsi Pernikahan Anak dari Pak Yon Efni dan Buk Elvita Roza
di Gedung OMTC Sawahlunto


 

Baralek, istilah umum yang dipakai Masyarakat Minangkabau untuk serangkai Praktek budaya dalam penyelenggaraan Prosesi Pernikahan yang terdiri dari beberapa rangkaian Prosesi sesuai dengan adat dan budaya Minangkabau seperti Maminang (Meminang) Manantuan Hari (Menentukan Jadwal hari Pernikahan), Manjapuik Marapulai (menjemput mempelai laki-laki) dan Baralek (Resepsi Pernikahan), jika di urai lagi masih banyak turunan ragam budaya yang bisa digali lagi filosofi-filosofi terkait rangkain tradisi budaya tersebut.

 

Prosesi Resepsi Pernikahan atau Baralek tersebut hal yang sangat umum dilaksanakan sebahagian besar masyarakat Minangkabau yang pada intinya memberitahukan kepada karib kerabat dan handai taulan bahwa telah dilangsungkannya jalinan ikatan dua keluarga besar melalui pernikahan sepasang suami dan istri. Pada umumnya kegiatan Baralek ini dilaksanakan oleh keluarga mempelai perempuan saja dan tidak tertutup kemungkinan juga dilaksanakan oleh mempelai laki-laki sesuai kesepakatan dan kemampuan pihak yang akan melaksanakannya.

 

Dari kegiatan-kegiatan praktek budaya melalui baralek tersebut, adalah salah satu Praktek unik yang perlu kita ketahui juga dan lazim dilaksanakan di Wilayah Kebudayaan Minangkabau pada umumnya yaitu berlangsungnya sekaligus 2 (dua) pasang  pengantin dari 2 (dua) saudara kandung,  laki-laki dan perempuan melaksanakan prosesi Baralek di hari yang sama.

 

“Ciek Naiak, Ciek Turun” inilah istilah yang dipakai masyarakat Minangkabau untuk prosesi Baralek 2 (dua) pasang pengantin sekaligus. Ini adalah kekayaan budaya yang ditinjau dari Pisau bedah “Pemajuan Kebudayaan” ini termasuk kedalam Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) dengan nomenklatur “Adat Istiadat” yang perlu dilakukan upaya pelestariannya melalui strategi pemajuan kebudayaan yaitu, Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan dan Pembinaan.

 

Prosesi yang sarat akan makna ini tentu tidak bisa kita jumpai pada setiap prosesi pernikahan karna ini hanya dilakukan oleh keluarga-keluarga yang mempunyai kesepakatan tersendiri untuk melaksanakan Baralek ciek naiak, ciek turun tanpa meninggalkan adat tradisi dan tatanan dalam prosesi pernikahan di Minangkabau.

 

Jika dilihat dari praktik baiknya prosesi ini adalah, lebih banyaknya keterikatan silaturahmi beberapa keluarga besar dalam prosesi ini yang terdiri dari 3 (tiga) keluarga besar terlibat untuk menyukseskan kegiatan tentunya juga terjadi kontak batin yang melebur dalam jiwa kegotong royongan untuk mempersiapkan dan melaksanakan acara Baralek ini.

 

Disisi lainnya juga bisa dilihat efisiensi dalam hal budgeting pelaksanaan baralek ini, dimana memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk pelaksanaan resepsi ini, tapi hal ini tentu sangat relatif sesuai dengan kemampuan masing masing pihak keluarga. Sesuai juga dengan pituah Minang yaitu “Sakali Mambukak Puro, Duo jo Tigo Hutang Tabayia”



Resepsi Pernikahan Anak dari Pak Yon Efni dan Buk Elvita Roza
di Gedung OMTC Sawahlunto



“Puro” disini dimaksudkan adalah tempat penyimpanan uang yang artinya bisa saja puro ini adalah sebuah brangkas atau simpanan uang yang memang telah disiapkan untuk sebelumnya untuk kegiatan baralek. Jadi sekali membuka simpanan atau tabungan langsung bisa untuk menggelar prosesi Baralek untuk 2 (dua) pasang pengantin.

Demikianlah catatan pengetahuan budaya kita kali ini, semoga bisa menambah pengetahuan kita terkait pemajuan kebudayaan yang ada di sekitar kita, baik kebudayaan minangkabau maupun kebudayaan yang hidup dan berkembang di kawasan kebudayaan minangkabau.

 

 




Rabu, 11 Desember 2024

Universitas Brawijaya Tindak Lanjuti MoU dengan Pemko Sawahlunto Melalui Pelahiran Tools Repositori Warisan Budaya

Universitas Brawijaya Tindak Lanjuti MoU dengan Pemko Sawahlunto

Melalui Pelahiran Tools Repositori Warisan Budaya



Setelah ditetapkannya Kota Sawahlunto bagian dari Zona Inti Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) oleh UNESCO pada tahun 2019, bebagai upaya Pelestarian dilakukan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto untuk Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan atas legitimasi tersebut.

Bahagian penting dari upaya tersebut adalah berkolaborasi dengan Hexahelix agar Penguatan Ekosistem WTBOS berjalan dengan baik dan pemanfaatannya bisa berdampak terhadap kesejahteraan Masyarakat. Kolaborasi Hexahelix terdiri dari Komunitas atau Masyarakat, Pemerintah, Dunia Bisnis, Akademisi dan Agregator.

 

Kolaborasi dengan Akademisi salah satu diantaranya telah ada Kesepakatan Kerjasama melalui MoU (Memorandum of Understanding) antara Universitas Brawijaya Kota Malang dengan Pemerintah Kota Sawahlunto yang telah ditandatangani pada 12 Juni 2022 yang lalu berlokasi di Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya, Malang.

 

Kegiatan-kegiatan yang disepakati dalam kerjasama tersebut mencakup Tri Dharma Pendidikan Tinggi dalam hal penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pendidikan. Pemerintah Kota Sawahlunto dan Universitas Brawijaya berkomitmen untuk melakukan pembuatan media berbentuk prevesi berbasi augmented reality dan virtual reality untuk peninggalan-peninggalan budaya dan pariwisata di Kota Sawahlunto.

 

Saat ini telah dilaksanakan aksi-aksi tindak lanjut oleh kedua belah pihak, salah seorang Dosen Universitas Brawijaya, Muhammad Rosyihan Hendrawan bersama tim sedang melakukan riset di Kota Sawahlunto terkait dengan WTBOS. Riset berjudul “Membangun Akses Informasi Warisan Budaya Dunia Kota Sawahlunto melalui Pengembangan Taksonomi dan Repositori Warisan Budaya. Kegiatan ini dilaksanakan selama satu bulan di Sawahlunto.

 

Riset dan kajian dimulai dengan mengumpulkan data data dan fakta melalui wawancara ke OPD terkait yaitu Dinas Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan serta ke tokoh-tokoh dan lembaga terkait. Merujuk kepada Kategorisasi Warisan Budaya hasil Convensi UNESCO 2003 terkait Warisan Budaya Benda dan Warisan Budaya Tak Benda, data-data yang diperoleh di olah oleh tim peneliti dari Brawijaya.

 

Data-data yang didapatkan berupa kumpulan konten ragan objek Warisan Budaya (benda dan tak benda) yang dikelola oleh lembaga memori yang ada di Sawahlunto seperti Museum, Arsip dan Pertpustakaan yang terdiri dari Foto, Video, Narasi, Buku dan ragam konten lainnya.

 

Konten-konten tersebut kemudian dikelompokan menggunakan pendekatan Taksonomi, yaitu sebuah alat bantu untuk mengorganisasikan objek Warisan Budaya melalui kategorisasi yang bertujuan untuk memudahkan pengorganisasian serta akses informasi yang efektif dan efisien ke objek Warisan Budaya.

 

Diseminasi dari konten-konten yang sudah terkategorisasikan dikelola oleh sebuah tools yang dirancang khusus untuk mengumpulkan, mengorganisasi, melestarikan, dan menyediakan akses informasi terhadap ragam objek warisan budaya (benda dan tak benda). Repositori akan menjadi rujukan sumber informasi bagi setiap orang untuk mendapatkan data-data terkait dengan WTBOS yang akan bermanfaat untuk setiap kalangan.

 

Hasil penelitian dari penelitian dari Tim Brawijaya tersebut telah menjawab kebutuhan Arsip Media WTBOS yang dibutuhkan bukan hanya oleh Kota Sawahlunto akan tetapi juga tujuh Kabupaten dan Kota daerah Penyangga WTBOS yang berada di Provinsi Sumatra Barat.

 

Untuk tahap awal ujicoba Repositori telah dilaksanakan Forum Group Diskusi (FGD) di Dinas Kebudayaan Sawahlunto dengan menghadirkan Pimpinan lembaga memori dan OPD terkait serta narasumber yang berkontribusi pada riset dimaksud. FGD dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 28 Mei 2024 mulai pukul 09.00. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bapak Halomoan, PLH Kepala Dinas Kominfo Kota Sawahlunto beserta kepala bidang terkait dan staf, serta dihadiri juga oleh Sekretaris Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan arsip. Melalui tema “Diskusi Purwarupa Taksonomi dan Repositori Terintegrasi Warisan Budaya” diharapkan ini menjadi sebuah Platform bersama seluruh pemangku kepentingan dalam hal Arsip dan Pusat data WTBOS di Kota Sawahlunto.

 

Dari jalannya diskusi yang dipandu langsung oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan Bapak Adrial, SS. M.Par yang diawali dengan paparan umum terkait konsep kategorisasi data melalui Taksonomi dan Repositori oleh tim peneliti yang disampaikan oleh Bapak Hendrawan dilanjutkan ujicoba purwarupa oleh tim, peserta diskusi mendukung untuk melanjutkan pengembangan dan pemanfaatan Tools Repositori ini dan juga tentunya memberikan saran dan masukan terkait penajaman-penajaman data kategorisasi oleh para peserta.

 

Pihak Universitas Brawijaya berharap hasil riset ini segera rampung dan bisa dihadiahkan untuk peringatan 5 tahun penetapan WTBOS pada tanggal 6 juli 2024 mendatang dan selanjutnya bisa dikelola oleh Pihak Pemerintah Kota Sawahlunto.

 

 

Syukri 30-05-2024






Radio Cimbuak.net