Kamis, 01 Maret 2012

Campur Sari juga berkembang di Sawahlunto


Istilah campursari dalam dunia musik nasional Indonesia mengacu pada campuran (crossover) beberapa genre musik kontemporer Indonesia. Nama campursari diambil dari bahasa Jawa yang sebenarnya bersifat umum. Musik campursari di wilayah Sawahlunto mirip dengan Jawa bagian tengah hingga timur khususnya terkait dengan modifikasi alat-alat musik gamelan sehingga dapat dikombinasi dengan instrumen musik barat, atau sebaliknya. Dalam kenyataannya, instrumen-instrumen 'asing' ini 'tunduk' pada pakem musik yang disukai masyarakat setempat: langgam Jawa dan gending.
Salah satu group Campur Sari di Kota Sawahlunto
Dalam perkembangan music campur sari di sawahlunto, bukan hanya lagu- lagu jawa bisa dimainkan lagu daerah lainnya juga dapat dimainkan dengan campur sari seperti lagu minang, batak dan lagu lagu pop. Begitu juga dengan pemain campur sari di Sawahlunto bukan dari etnis jawa saja, masyarakat etnis lain yang ada di Kota Sawahlunto juga bisa bergabung dengan group music keroncong ini.
Ada beberapa group campur sari yang masih eksis dan berkembang di Kota Sawahlunto seperti Group Campur Sari Irama Masa, Group Campur Sari Bina Nada, dan Group Campur Sari Tombo Ati. Group tersebut aktif dalam kegiatan agenda kota Seperti Hari Jadi Kota, pentas seni, dan event kesenian yang diadakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Sawahlunto.



Syukri, S.SnPosted By Syukri

Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me

Thank You


0 Responses So Far:

Posting Komentar

Radio Cimbuak.net