Rabu, 12 September 2012

Kopi Cap Teko Tenaga Air

Selesai di  Packing, Kopi siap di distribusikan
 Kopi adalah minuman yang paling digemari di jagad raya ini, dengan keragaman dari kopi tersebut yang berasal dari pengolahan dan ekstaksi biji tanaman kopi.  Ada banyak sekali merk kopi yang telah dikemas dalam bentuk sachet baik kopi original maupun ditambah creamer pada kemasannya. Jadi apa hubungannya dengan tenaga air?
Di tengah dunia yang dipenuhi mesin penghasil polusi, sebuah pabrik kopi rakyat di Sumatera Barat ternyata bisa memanfaatkan energi yang tidak polutif. Datanglah ke Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Di sana, sebuah perusahaan kopi rakyat yang didirikan seorang pria berjulukan Lukman Kincir sejak lebih dari 50 tahun lalu telah memanfaatkan aliran air untuk memutar roda produksi.

Air dari Sungai Batang Lasi dengan penuh tenaga memutar sebuah kincir berdiameter sekitar tiga meter. Kincir ini lalu menggerakkan beberapa batang penumbuk dan juga memutar bejana pemanggang kopi. Penumbuk memakai tenaga aliran air, sementara bejana dipanaskan oleh kayu bakar. Sungguh sebuah pabrik yang sangat ramah lingkungan.

"Dalam sehari, kami menghasilkan sekitar 400 kilogram," kata Hanif, salah satu pengawas di sana. Dengan kopi yang didapat dari perkebunan di sekitar Silungkang, kopi bermerek Cap Teko ini lalu menyebar bahkan sampai ke provinsi tetangga.

Entah sampai kapan roda produksi Kopi Cap Teko bisa berputar. Yang pasti kerusakan hutan di sana-sini di Indonesia telah terbukti banyak mematikan aliran sungai. Kalau suatu saat Sungai Batang Lasi berkurang debitnya, mungkin saat itu Kopi Cap Teko sudah digiling dengan mesin modern yang berpolusi.











Syukri, S.SnPosted By Syukri

Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me

Thank You


0 Responses So Far:

Posting Komentar

Radio Cimbuak.net