![]() | |
Selesai di Packing, Kopi siap di distribusikan |
Di tengah dunia yang dipenuhi mesin penghasil polusi, sebuah pabrik kopi rakyat di Sumatera Barat ternyata bisa memanfaatkan energi yang tidak polutif. Datanglah ke Silungkang, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Di sana, sebuah perusahaan kopi rakyat yang didirikan seorang pria berjulukan Lukman Kincir sejak lebih dari 50 tahun lalu telah memanfaatkan aliran air untuk memutar roda produksi.
Air dari Sungai Batang Lasi dengan penuh tenaga memutar sebuah kincir berdiameter sekitar tiga meter. Kincir ini lalu menggerakkan beberapa batang penumbuk dan juga memutar bejana pemanggang kopi. Penumbuk memakai tenaga aliran air, sementara bejana dipanaskan oleh kayu bakar. Sungguh sebuah pabrik yang sangat ramah lingkungan.
"Dalam sehari, kami menghasilkan sekitar 400 kilogram," kata Hanif, salah satu pengawas di sana. Dengan kopi yang didapat dari perkebunan di sekitar Silungkang, kopi bermerek Cap Teko ini lalu menyebar bahkan sampai ke provinsi tetangga.
Entah sampai kapan roda produksi Kopi Cap Teko bisa berputar. Yang pasti kerusakan hutan di sana-sini di Indonesia telah terbukti banyak mematikan aliran sungai. Kalau suatu saat Sungai Batang Lasi berkurang debitnya, mungkin saat itu Kopi Cap Teko sudah digiling dengan mesin modern yang berpolusi.
0 Responses So Far:
Posting Komentar