Senin, 22 April 2013

Padang Backpacker Community Trip Sawahlunto

Kota Wisata Tambang Sawahlunto menjadi pilihan trip bulan April ini oleh sekelompok pemuda/i pencandu "Raun-raun" yang menamakan dirinya dengan sebutan Backpacker Padang Community. Kelompok ini aktif melakukan perjalanan Wisata ala Backpackeran setiap bulannya ketempat spot spot menarik di wilayah sumatra Barat. Aktivitas kelompok ini bisa kita ikuti melalui jejaring sosial Facebook dengan nama : Padang Backpacker Community, mereka selalu aktif menceritakan pengalaman setiap trip yang dilakukan dan juga berbagi informasi yang dibutuhkan anggota group seputar pariwisata sumatra Barat, yang mana Admin Palanta Budaya juga bergabung di Jejaring sosial ini.

Bermula dari share foto foto berbagai objek Kota Sawahlunto di Group Fb, timbulah ide dari beberapa teman Padang Backpacker community mengajak para anggota untuk melaksanakan trip ke Sawahlunto, pada saat itu Lestari aktif chat dengan kami mencari info seputar sawahlunto seperti objek wisata entrancfee dan kuliner, sehingga ditetapkan lah jadwal trip ke Sawahluntio pada hari Sabtu tanggal 13 Mei 2013.

Pagi jam 09.00 Wib,Handphone Saya berbunyi, ternyata dari Tari yang pada saat itu menjadi ketua rombongan Trip menginformasikan rombongan telah berangkat dari padang menuju Sawahlunto berjumlah 14 orang menaiki 2 buah mobil. Saya pun bersiap siap untuk menunggu rombongan dan menyiapkan berbagai perlengkapan Trip yang pastinya sebuah Camera DSLR untuk mendokumentasikan setiap moment nantinya yang akan kami lalui. Rombongan saya tunggu di Museum Kereta Api Sawahlunto sambil numpang charge batre Kamera, karna perjalanan pertama akan di mulai dari Mesjid Agung Sawahlunto dan Lokasinya berdekatan dengan Museum Kereta Api.

Baru Sampai Sawahlunto langsung ambil "muka" didepang GPK Sawahlunto
Sekitar pukul 11.45 Wib, kawan kawan rombongan dari Padang kembali menghubungi Saya bahwa mereka telah berada di depan Hotel Omblin, tidak langsung menuju mesjid Raya seperti rencana awal. Saya pun menuju lokasi tersebut menemui kawan2 yang mana belum pernah berjumpa sebelumnya melainkan di Dumay (Dunia Maya) Facebook. Beberapa teman sudah mulai narsis narsisan dengan kamera masing masing berfoto dengan latar belakang Gedung Pusat Kebudayaan. Saya dan tari mulai diskusi mengenai itenerary yang telah disusun sebelumnya, disesuaikan dengan waktu untuk berkeliling Kota Tua Sawahlunto dan rencananya akan dilanjutkan ke Taman Satwa Kandi.

ayo... siapa mau mimpin doa, tapi foto dulu ah.....
Pilihan pertama dan sesuai kesepakatan Rombongan adalah makan siang terlebih dahulu di depan Museum Kereta api, Ala "Makan Bajamba", Saya dan Tari pergi membeli nasi Bungkus ke Rumah Makan Ferdy di Kawasan Pasar Remaja, sementara kawan kawan melanjutkan foto foto dan bercrengkrama di depat bundaran kolam Gedung Pusat Kebudayaan, yang mana sebelumnya rombongan juga telah di tunggu oleh Andes Shamuray dan Ronal.

"Makan Bajamba" pun di mulai, ibu ketua panggilan kawan kawan saat itu mulai membagikan nasi dan mempersiapkan tempat yang cocok untuk duduk bersama menikmati makan siang di Depan Museum Kereta Api. Hm.... pada awalnya beberapa teman malu untuk memulai makan bajamba tersebut, tapi akhirnya satu persatu pun bergabung ketempat bungkususan nasi yang telah disusun memanjang. beberapa kilatan flash kamera muncul pada saat makan tersebut untuk mengabadikan moment ini.

Objek terdekat mulai kami kunjunggi yaitu Museum Kereta api Kota Sawahlunto yang berada di Stasiun Kereta Api yang masih aktif sampai sekarang sebagai stasiun Kereta Wisata yang beroperasi setiap hari Minggu dan Libur hari hari besar/nasional berlokasi didaerah Kampung Teleng Kota Sawahlunto. Harga Tiket Museum Kereta Api Rp.3000,-/orang. disini dapat jumpai koleksi berbagai koleksi peralatan Kereta Api sejak zaman colonial mengeksploitasi emas Hitam di kota Sawahlunto. Di museum ini juga disediakan ruangan Audio Visual, untuk menonton profil dan sejarah Museum Kereta Api berkapasitas 16 orang. Bagi yang akan bekunjung lagi, jangan lupa beli souvenir untuk oleh oleh ya....... di dekat recepcionist.

Dibelakang Stasiun Kereta Api terdapat kandang "Mak Itam", Mak Itam adalah sebutan untuk Lokomotive
Gerbong Kereta Mak Itam
Uap E1060 bertenaga Batubara. Kereta Tua yang kembali dibawa pulang dari Ambarawa ini sekarang dijadikan Kereta Wisata yang beroperasi setiap hari Minggu dan Carteran dengan tujuan dari Stasiun Kereta Api Sawahlunto - Muaro Kalaban - Silungkang, PP. Tarif perjalanan Mak Itam untuk carteran Rp.3.000.000,-. Sebelum sampai ke Muaro kalaban Kereta akan Melewati sebuah terowongan menembus bukit yang panjangnya kurang lebih 900m. Sayangnya saat kunjungan Kami, Mak Itam tidak beroperasi, rombongan hnay bisa memanfaat foto foto dengan gerbong di depan kandang Mak Itam.

Di Depan Rumah Pek sinkek
Perjalanan selanjutnya menuju kawasan Pasar Remaja, melihat bagunan tua berarsitektur colonial yang masih terawat sampai saat ini, salat satu nya adalah Rumah Pek Sin Kek, bangunan ini sedikit berbeda dengan bangunan tua lainnya yang bergaya Eropa. Gedung ini memiliki ornanem China yang didirikan tahun 1906 milik salah seorang yang berkebangsaan China bernama Pek Sin Kek. Dahulunya gedung ini mengalami beberapa fungsi seperti gedung pertunjukan sandiwara, tempat pertemuan bagi masyarakat melayu hingga tempat pembuatan Es dan kantor koperasi milik China. Bangunan bercorak Eropa lainnya yang kami temui sepanjang kawasan pasar remaja menuju gedung Info box adalah Gedung Koperasi Ombilin di bangun pada tahun 1910, Hotel ombilin dibangun tahun 1918, Gedung Pusat Kebudayaan yang juga berdiri pada tahun 1910, Gedung Kantor PT.BA yang saat ini menjadi Landmark Kota Sawahlunto didirikan sejak tahun 1916.

Di Depan Gerbang Loebang Mbah Soero
Sampai di Gedung Info Box udara langsung berubah setelah berpanas panasan jalan kaki mulai dari Stasiun Kereta Api sekarang masung kedalam sebuah ruangan ber AC. Gedung Info Box merupakan Sarana informasi Pariwisata Sawahlunto, khususnya mengenai Objek Wisata Tambang Loebang Mbah Soero.Terdapat berbagai foto aktivitas pertambangan dahulunya, replika peralatan dan kostum tambang, hingga Rantai yang digunakan oleh Orang Rantai (sebutan untuk pekerja paksa pertambangan) dahulunya. Disini juga dilengkapi sarana Audio Visual untuk menambah apresiasi dan Informasi Profil Gedung Info Box dan Loebang Tambang mbah Soero.
Galeri Infobox
Seluruh Rombongan selanjutnya mencoba sensasi lain dengan memasuki objek wisata dalam perut bumi, Loebang tambang Mbah Soero. Tiket masuk Rp. 8.000,-/orang yang dapat dibeli di Gedung Info Box, Rombongan di Pandu oleh Pak Win salah seorang guide mbah soero yang paham seluk beluk lubang tersebut. sebelum masuk, rombongan harus memakai safety pertambangan seperti sepatu boat dan helm demi keselamatan dalam lobang. Pada dinding dalam lobang masih dapat kita temui lapisan batu bara yang di rembesi air, ini adalah batu bara kwalitas terbaik di Indonesia. Saat ini kita hanya bisa melewati lobang level 1, masih ada level berikutnya yang lebih dalam sedang di renovasi untuk pengembangan pariwisata loebang mbah Soero.

Untuk melengkapi cerita kejayaan Sawahlunto masa lampau, kami mengunjungi Muesum Goedang Ransum yang berjarak sekitar 200 m dari Loebang Tambang Mbah Soero. berbagai koleksi perlengkapan memasak dalam jumlah besar yang masih tertata dengan baik, di belakangl museum goedang ransum juga terdapat Power storm atau tungku raksaa untuk penyuplai panas dari batu bara untuk memasak makanan bagi para pekerja tambang batu bara dahulunya.

Museum goedang Ransum
Di penghujung petang, rombongan menyempatakan diri menikmati alun alun kota Sawahlunto atau masyarakat setempat lebih akrab dengan sebutan Lapseg alias Lapagan Segitiga yang berlokasi di depan Gedung PT.Ba Upo Ombilin sambil menikmati jajanan kuliner berupa makanan dan minuman yang disediakan para pedagang di taman kota Tersebut. dan kemudian kami lanjutkan melihat kota kuali dari ketinggian dihiasi lampu rumah rumah warga dari objek Wisata Poncak Poland, memang betul seperti di ceritakan orang orang sebelumnya. Sawahlunto bak Kota Hongkong di Waktu Malam.


FOTO LAINNYA DISINI






Syukri, S.SnPosted By Syukri

Terima Kasih telah membaca artikel yang saya tulis ini tentunya masih banyak kekurangan dengan. Sehingga saya akan sangat senang dan berterima kasih dengan saran, pertanyaan maupun kritik yang membangun. Silahkan Tinggalkan Komentar... contact me

Thank You


4 Responses So Far:

Abe Alamsyah mengatakan...

photonya kereeen2 ..
mungkin karena didukung oleh sang photografer dan model - modelnya yang kece :)

Pengalaman yang indah, thanks bg syukri atas waktunya yang telah menemani kami jalan2 :)

aden mengatakan...

ya terima kasih juga buat abe dan teman teman yang telah datang berkunjung ke Sawahlunto. semoga Sawahlunto mencapai target daerah Tujuan Wisata Utama di Sumatra Barat
Salam Ransel

lestarizubir mengatakan...

sepertinya harus meluangkan waktu lg buat ksna bg,,,,tapi kapan ya :)

aden mengatakan...

ya ya..... harus punya waktu lebih untk me explore pariwisata sawahlunto yang exotis

Posting Komentar

Radio Cimbuak.net